Industri real estate atau properti sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan nilai industrinya diprediksi capai USD5,2 miliar atau setara Rp81,8 triliun pada 2027.
Managing Director of Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata mengungkapkan, berdasarkan data per tahun 2023, nilai industri real estate hampir USD4 miliar tepatnya USD3,9 miliar. Kemudian di tahun 2027 diprediksi mencapai USD5,2 miliar.
“Industri real estate di Indonesia, itu industri properti juga mencapai USD14-16 miliar dari PDB dan juga melibatkan lebih dari 180 ribu pihak terkait, termasuk 10% tenaga kerja dan 31% tenaga daerah,” ungkap Budiarsa dalam seminar Universitas Tarumanegara di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Meskipun data yang dihimpun Budiarsa tersebut berasal dari sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, tetapi menurut dia industri ini memang berdampak besar sehingga insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah diperpanjang.
“Makanya kenapa kita dapat insentif dari pemerintah PPN DTP karena ternyata dampaknya terhadap industri itu sangat besar,” kata Budiarsa.
Dengan potensi industri properti yang begitu besar, Budiarsa sadar akan menjalankan core value perusahaan yang baik, salah satunya dengan karyawan profesional di Ciputra Group.
Budiarsa membeberkan bahwa karyawan Ciputra Group sebesar 42 persen memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, karena menurut penelitian masa kerja yang baik di perusahaan hanya mencapai 8,1 tahun.
“Jadi ini menunjukkan bahwa mungkin kita menjadi perusahaan yang menjadi diminati juga oleh calon karyawan yang sebetulnya bisa bekerja di perusahaan kita,” ujar Budiarsa.
Perlu diketahui, Budiarsa Sastrawinata yang merupakan Managing Director Ciputra Group dan FIABCI World President (2023-2024) menjadi pembicara di seminar yang dilangsungkan oleh Universitas Tarumanegara dengan moderator Managing Partner of Helios Capital Hadi Cahyadi.
Budiarsa menjadi pembicara utama bersama Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja dan Presiden Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo di Auditorium 2 FI, Gedung B, Universitas Tarumanagara Jakarta.
Seminar ini mengusung tema “Integritas di Inti: Membangun Kepercayaan di Berbagai Industri,” yang menghadirkan para pemimpin terkemuka dari bisnis keluarga dan BUMN terbaik di Indonesia tentang membangun budaya etis dalam organisasi dan menerapkan praktik transparan yang mendorong kesuksesan berkelanjutan.